Langsung ke konten utama

PT Titan Infra Energy dan PTBA Perkuat Infrastruktur dengan Investasi Jetty Senilai 5 Juta USD

 

Sebagai bentuk komitmen dan juga memberikan pelayanan yang terbaik sebagai penyedia jasa pengapalan dan pengiriman batubara, PT Titan Infra Energy membangun satu fasilitas baru yakni dermaga (jetty) tiga yang dikhususkan untuk melayani PT Bukit Asam.

Pembangunan Dermaga dengan Teknologi Canggih

Dermaga yang dilengkapi dengan fitur-fitur canggih ini pembangunannya sudah dimulai sejak November 2023 lalu. Dengan sistem pengisian yang menggunakan teleschopic chute (belalai) untuk mengantisipasi berhamburnya batubara saat dimuat ke dalam tongkang karena bisa menjangkau hingga ke dasar tongkang.

Selain itu, rotating chute salah satu alat yang ikut membantu proses muat batubara ke tongkang dimana corong conveyer bisa berputar hingga 360 derajat dengan bantuan spray yang juga meminimalisir debu yang terbang saat proses pengisian. Selain itu juga, untuk mengantisipasi benda-benda asing khususnya metal yang ikut terangkut, disiapkan alat secara otomatis yang bisa memisahkan logam yang terdeteksi.

Investasi Besar untuk Meningkatkan Kapasitas

Dikatakan Direktur Operasional PT Titan Infra Energy, Suryo Suwignjo, ini merupakan komitmen kita kepada pelanggan-pelanggan kita khususnya PT Bukit Asam. Dengan investasi kurang lebih 5 juta USD, diharapkan dapat meningkatkan output kami. "Dan akan terus kita tingkatkan kedepannya produksi kita yakni 20 persen," ujarnya saat diwawancarai, Rabu (17/06/2024).

Dijelaskannya juga, pembangunan dermaga yang baru saja diresmikan ini dilakukan bertahap dan rampung sesuai dengan target yang kita inginkan. "Saat ini produksi perhari untuk tiap dermaga bisa memuat 3 tongkang perhari, dan nanti kita akan tingkatkan lagi menjadi 6 tongkang per hari," tambahnya. Dan apabila nantinya pihak PTBA menambah jumlah produksinya, PT Titan siap untuk kembali menambah satu dermaga baru lagi.

Rencana IPO dan Pengembangan Infrastruktur

Sementara itu, saat ditanya mengenai apakah PT Titan Infra Energy akan IPO dalam waktu dekat ini, Suryo berharap pada tahun 2025 atau awal tahun 2026 hal itu bisa terlaksana. "Mudah-mudahan bisa cepat terlaksana dengan hasil yang kita capai saat ini," ujarnya.

Ditanya mengenai salah satu perusahaan di bawah Titan Group yakni PT Servo Lintas Raya, Suryo menjelaskan, untuk kondisi jalan saat ini sangat baik. Karena hal tersebut berpengaruh dengan jumlah produksi. Kondisi jalan yang harus siap di segala cuaca dan pemeliharaan rutin yang berkala menjadi perhatian utama agar aset yang dimiliki bisa menghasilkan dan memberikan pelayanan yang maksimal dengan kapasitas 50 juta ton per tahun dan ini masih bisa bertahan dalam jangka waktu 10 tahun kedepan.

Kerja Sama Strategis dengan PT Bukit Asam Tbk

Seperti diketahui sebelumnya, untuk meningkatkan kapasitas angkutan dalam rangka mempercepat monetisasi cadangan batubara dan langkah strategis untuk mendukung kinerja perusahaan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan berbagai upaya yang salah satunya bekerja sama dengan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), anak perusahaan Titan Infra Energy Group yang bergerak di bidang jasa pelabuhan muat batu bara.

Melalui kerja sama itu, SDJ akan menyediakan jasa logistik untuk pengangkutan batu bara dari Pelabuhan Muat Sungai Musi sampai ke mother vessel di Pelabuhan Tanjung Kampeh. Volume pengangkutan batu bara ditargetkan mencapai sekitar 25 juta ton pada tahun ini.

Manfaat Kerja Sama Bagi Kedua Perusahaan

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan realisasi pengangkutan dan penjualan batu bara PTBA, sehingga secara langsung dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Dengan adanya dermaga baru dan peningkatan fasilitas, diharapkan bisa mengoptimalkan produksi dan distribusi batubara yang lebih efisien dan cepat.

Kesimpulan

Investasi besar yang dilakukan oleh PT Titan Infra Energy dalam pembangunan dermaga baru untuk melayani PT Bukit Asam menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan pelayanan terbaik dan mendukung kelancaran distribusi batubara. Dengan teknologi canggih dan fasilitas yang memadai, diharapkan kerjasama ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi kedua perusahaan serta mendukung pertumbuhan industri batubara di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal PT Ganda Alam Makmur Perusahaan Industri Batubara Indonesia

  PT Ganda Alam Makmur adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2012 sebagai hasil dari kerjasama strategis antara Titan Infra Energy dan sebuah perusahaan terkemuka dari Korea. Dengan dukungan dari Titan Infra Energy Group , PT Ganda Alam Makmur telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri batubara di Indonesia. Titan Infra Energy sendiri telah berkecimpung di sektor ini sejak tahun 2005, menawarkan keahlian dalam bidang infrastruktur dan logistik energi. Wilayah Operasi dan Konsesi Tambang Terletak di Kabupaten Sangkulirang, Kalimantan Timur, PT Ganda Alam Makmur memiliki konsesi tambang seluas 10.000 hektar . Hingga kini, lebih dari 2.330 hektar lahan telah berhasil dibebaskan, memastikan keberlanjutan produksi batubara hingga dua dekade mendatang. Dengan eksplorasi yang telah mencakup lebih dari 60% area konsesi, perusahaan ini telah mengidentifikasi sumber daya batubara sebesar 539 juta ton sesuai standar JORC . Produksi dan Rencana Masa Depan...

Perhitungan Biaya Jasa Angkut Batubara Titan Infra Energy di Indonesia Terbaru

  Dalam industri pertambangan batubara, salah satu faktor krusial yang mempengaruhi profitabilitas adalah biaya angkut batubara . Perusahaan seperti Titan Infra Energy perlu mempertimbangkan berbagai komponen biaya dalam proses pengangkutan batubara, mulai dari lokasi penambangan hingga pelabuhan khusus. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang perhitungan biaya angkut batubara dan referensi yang digunakan dalam industri ini. Komponen Biaya Angkut Batubara Perhitungan biaya angkut batubara tidak hanya melibatkan biaya transportasi sederhana, tetapi juga mencakup beberapa komponen penting. Titan Infra Energy sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor ini harus mempertimbangkan beberapa faktor berikut: Biaya Handling di ROM Stockpile : Penanganan batubara di ROM stockpile menggunakan alat berat seperti buldozer. Alat berat ini digunakan untuk mengelola dan memindahkan batubara dari tempat penimbunan sementara sebelum diangkut ke fasilitas pengolahan. Biaya Pemuatan : Prose...

Analisis Biaya Transportasi Batubara di Indonesia oleh Titan Infra Energy

  Dalam industri pertambangan batubara, efisiensi biaya transportasi menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan operasional. Titan Infra Energy , sebagai salah satu perusahaan terdepan di sektor ini, menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan biaya transportasi batubara dari tambang hingga ke pengguna akhir. Artikel ini akan menjelaskan secara detail bagaimana perhitungan biaya transportasi dilakukan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi biaya tersebut. Komponen Utama dalam Perhitungan Biaya Transportasi Batubara Biaya transportasi batubara terdiri dari beberapa komponen penting yang harus diperhitungkan secara cermat. Titan Infra Energy memastikan setiap komponen ini dipertimbangkan untuk mengoptimalkan biaya keseluruhan. Beberapa komponen tersebut meliputi: Biaya Handling di Lokasi Penimbunan : Batubara yang ditambang diangkut ke ROM stockpile untuk penanganan awal. Penggunaan alat berat seperti buldozer untuk menumpuk dan mengelola batubara merupakan ba...