Sumatera Selatan, sebuah provinsi dengan cadangan batu bara sebesar 9,3 miliar ton, berdiri sebagai cadangan terbesar kedua di Indonesia. Cadangan ini mencakup hampir seperempat dari cadangan batu bara nasional, yaitu sekitar 37,60 miliar ton. Pemerintah telah mengalokasikan lebih dari 1 juta hektar lahan di Sumatera Selatan untuk dieksploitasi, dan produksi batu bara tahunan di provinsi ini dapat mencapai hingga 57 juta ton. Menurut Institute for Essential Services Reform (IESR), sektor pertambangan batu bara dan lignit di Sumatera Selatan berkontribusi sebesar 15,78% terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) pada tahun 2022. Daerah pertambangan batu bara di Muara Enim, Lahat, dan Ogan Komering Ulu adalah yang terbesar di Sumatera Selatan, dengan setidaknya 29 izin tambang batu bara di Muara Enim saja, yang mencakup area konsesi sebesar 153.481 hektar. Peran Penting Transportasi dalam Industri Batu Bara Dalam industri batu bara, transportasi menjadi faktor kunci yang memeng...
Titan Infra Energy dikenal sebagai perusahaan tambang sejak 2004, kala itu Titan Energy berhasil memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Jambi. Dua tahun berselang, perusahaan tambang tersebut melebarkan usahanya dengan mendirikan perusahaan kontraktor pertambangan, Manggala Usaha Manunggal. Pada tahun yang sama, perusahaan berhasil menjalin kontrak jangka panjang dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memasok batu bara selama 20 tahun, terhitung sejak 2012. titaninfra.com