Langsung ke konten utama

Peran Kepala Teknik Tambang KTT Menempati Posisi Vital dalam Industri Pertambangan Titan Infra Energy

 

Dalam industri pertambangan, Kepala Teknik Tambang (KTT) memiliki peran sentral. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pertambangan meliputi beragam tahapan mulai dari eksplorasi hingga kegiatan pascapenambangan. Dalam konteks ini, KTT memegang peran penting dalam memastikan operasional pertambangan berjalan sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan.

Profil PT Titan Infra Energy

Sebagai salah satu pilar utama dalam industri energi Indonesia, PT Titan Infra Energy telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan infrastruktur dan logistik energi terkemuka sejak berdiri pada tahun 2005. Dibimbing oleh pendiri dan pemiliknya, Handoko A. Tanuadji, perusahaan ini telah membuktikan dedikasinya selama hampir dua dekade dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur energi di tanah air.

Peran KTT di PT Titan Infra Energy

Menurut Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018, KTT adalah individu yang menduduki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan pertambangan. Tugas utamanya adalah memimpin serta bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional pertambangan sesuai dengan prinsip-prinsip teknis yang baik.

Tanggung Jawab Kepala Teknik Tambang

Dalam PT Titan Infra Energy, tanggung jawab KTT diatur secara jelas dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018. Beberapa tanggung jawab utama KTT meliputi:

Membuat Peraturan Internal Perusahaan:

KTT bertanggung jawab untuk merumuskan peraturan internal perusahaan terkait penerapan prinsip-prinsip teknis yang baik dalam operasional pertambangan.

Mengangkat Pengawas Operasional dan Teknis:

Sebagai bagian dari kepemimpinan dalam lapangan pertambangan, KTT memiliki kewenangan untuk menunjuk pengawas operasional dan teknis guna memastikan pelaksanaan operasional yang efisien dan sesuai standar.

Menetapkan Penanggung Jawab Operasional (PJO):

KTT bertugas untuk menetapkan PJO yang akan bertanggung jawab langsung atas operasional harian dalam pertambangan.

Melakukan Evaluasi Kinerja PJO:

Sebagai bagian dari fungsi manajemen, KTT harus melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja PJO untuk memastikan efektivitas operasional.

Memastikan Kepatuhan Kontraktor:

KTT bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kontraktor yang bekerja di bawah naungannya mematuhi semua ketentuan hukum dan peraturan terkait operasional pertambangan.

Menerapkan Standar Sesuai Ketentuan:

KTT wajib mengimplementasikan standar operasional yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kesimpulan

Dalam industri pertambangan, peran Kepala Teknik Tambang di PT Titan Infra Energy bukan hanya sekadar sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pengawal standar teknis yang menjaga keberlanjutan operasional perusahaan. Dengan pengetahuan mendalam dan pengalaman yang luas, KTT memainkan peran krusial dalam memastikan keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap regulasi dalam setiap tahapan kegiatan pertambangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal PT Ganda Alam Makmur Perusahaan Industri Batubara Indonesia

  PT Ganda Alam Makmur adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2012 sebagai hasil dari kerjasama strategis antara Titan Infra Energy dan sebuah perusahaan terkemuka dari Korea. Dengan dukungan dari Titan Infra Energy Group , PT Ganda Alam Makmur telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri batubara di Indonesia. Titan Infra Energy sendiri telah berkecimpung di sektor ini sejak tahun 2005, menawarkan keahlian dalam bidang infrastruktur dan logistik energi. Wilayah Operasi dan Konsesi Tambang Terletak di Kabupaten Sangkulirang, Kalimantan Timur, PT Ganda Alam Makmur memiliki konsesi tambang seluas 10.000 hektar . Hingga kini, lebih dari 2.330 hektar lahan telah berhasil dibebaskan, memastikan keberlanjutan produksi batubara hingga dua dekade mendatang. Dengan eksplorasi yang telah mencakup lebih dari 60% area konsesi, perusahaan ini telah mengidentifikasi sumber daya batubara sebesar 539 juta ton sesuai standar JORC . Produksi dan Rencana Masa Depan...

Perhitungan Biaya Jasa Angkut Batubara Titan Infra Energy di Indonesia Terbaru

  Dalam industri pertambangan batubara, salah satu faktor krusial yang mempengaruhi profitabilitas adalah biaya angkut batubara . Perusahaan seperti Titan Infra Energy perlu mempertimbangkan berbagai komponen biaya dalam proses pengangkutan batubara, mulai dari lokasi penambangan hingga pelabuhan khusus. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang perhitungan biaya angkut batubara dan referensi yang digunakan dalam industri ini. Komponen Biaya Angkut Batubara Perhitungan biaya angkut batubara tidak hanya melibatkan biaya transportasi sederhana, tetapi juga mencakup beberapa komponen penting. Titan Infra Energy sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor ini harus mempertimbangkan beberapa faktor berikut: Biaya Handling di ROM Stockpile : Penanganan batubara di ROM stockpile menggunakan alat berat seperti buldozer. Alat berat ini digunakan untuk mengelola dan memindahkan batubara dari tempat penimbunan sementara sebelum diangkut ke fasilitas pengolahan. Biaya Pemuatan : Prose...

Analisis Biaya Transportasi Batubara di Indonesia oleh Titan Infra Energy

  Dalam industri pertambangan batubara, efisiensi biaya transportasi menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan operasional. Titan Infra Energy , sebagai salah satu perusahaan terdepan di sektor ini, menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan biaya transportasi batubara dari tambang hingga ke pengguna akhir. Artikel ini akan menjelaskan secara detail bagaimana perhitungan biaya transportasi dilakukan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi biaya tersebut. Komponen Utama dalam Perhitungan Biaya Transportasi Batubara Biaya transportasi batubara terdiri dari beberapa komponen penting yang harus diperhitungkan secara cermat. Titan Infra Energy memastikan setiap komponen ini dipertimbangkan untuk mengoptimalkan biaya keseluruhan. Beberapa komponen tersebut meliputi: Biaya Handling di Lokasi Penimbunan : Batubara yang ditambang diangkut ke ROM stockpile untuk penanganan awal. Penggunaan alat berat seperti buldozer untuk menumpuk dan mengelola batubara merupakan ba...