Langsung ke konten utama

Resmi! Titan Infra Energy Tambah Jembatan untuk Tingkatkan Produktivitas


 PT Titan Infra Energy bakal meresmikan penambahan jembatan yang berada di hauling road di Km 36B pada Selasa (8/8/2023).

Direktur Utama PT Titan Infra Energy Irjen (Pol) Purn Darwan Siregar saat konfrensi pers di Gardenta –Resort Resto & Kedai Kopi Palembang, Senin (7/8/2023), mengatakan, penambahan jembatan di hauling road bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan.

Target Produksi Naik: 20 Juta Ton Batubara

PT Titan Infra Energy Group menargetkan produksi batubara tahun ini naik dan bisa mencapai 20 juta ton. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Titan Infra Energy, Darwan Siregar.

Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Produksi

Menurut Darwan Siregar, Direktur Utama PT Titan Infra Energy, perusahaan berhasil memproduksi 14 juta ton batu bara pada tahun lalu dan akan memacu produksi pada tahun ini untuk mencapai target yang ditetapkan.

Upaya peningkatan produksi batubara juga disertai dengan peningkatan kualitas produksi dengan menambah kapasitas bongkar muat di pelabuhan. PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (PT SDJ) telah meresmikan proyek 1D upgrade phase 1 untuk memudahkan bongkar muat batu bara di dermaga, sehingga batu bara dapat diangkut dengan dua jalur, yakni sungai dan darat.

Upgrade conveyor 1D Phase 1, beroperasinya tambahan jembatan timbang dan crusher di stockpile KM 36.

Proyek Phase 1D dilaksanakan guna mengembangkan fasilitas pelabuhan yang ada saat ini agar dapat mendukung target produksi 20 juta ton per tahun. PT SDJ akan terus dikembangkan sesuai dengan permintaan dari para pengguna.

Perluasan Jalan Khusus Angkutan Batubara

Penambahan kapasitas dan perluasan jalur angkutan batubara ini sangat penting dalam memastikan kelancaran aktivitas tambang dan angkutan batubara. Dalam hal ini, Titan Infra Energy Group telah berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas logistik dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung target produksi yang ambisius.

PT Servo Lintas Raya (PT SLR), anak perusahaan Titan grup, juga memperluas jalur angkutan batubara sepanjang 26 km di sisi selatan Muara Enim atau total panjang jalan khusus batubara 146 km. Jalan khusus angkutan batu bara dibuat lebih dekat dengan lokasi tambang untuk memastikan bahwa aktivitas tambang dapat berjalan tanpa mengganggu jalan raya dan sektor ekonomi tetap berjalan tanpa ada kemacetan di jalan umum.

Darmawan menyatakan bahwa dengan fasilitas logistik yang telah diupgrade, diharapkan aktivitas penambangan dan angkutan batubara dapat berjalan lancar karena semua fasilitas sudah lengkap. Jika fasilitas logistik tidak diupgrade, maka hasil tambang tidak akan optimal karena akan ada bottleneck di jalur angkutan.

Rencana Initial Public Offering (IPO)

Titan juga berencana untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat, yakni pada bulan Juli. Rencana IPO saat ini telah memasuki tahap awal, yakni pembahasan dan konsultasi dengan konsultan serta rapat.

Menurut Darwan Siregar, pihak perusahaan telah siap mendukung rencana IPO ini. Seluruh keperluan terkait legalitas dan formalitas perusahaan akan segera dipersiapkan dengan matang.

Selain itu, Titan juga memperhatikan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan segala hal penunjang lainnya untuk memastikan kelancaran IPO. Hal ini menjadi bagian yang tetap diperhatikan oleh perusahaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri IPO di Indonesia semakin berkembang pesat. Banyak perusahaan yang mencoba peruntungannya dengan menjadi perusahaan terbuka di bursa saham.

Meskipun demikian, IPO tetaplah langkah yang harus dipertimbangkan dengan matang. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka haruslah didasarkan pada pertimbangan matang dan analisis menyeluruh mengenai keuntungan dan risiko yang mungkin terjadi.

Titan sendiri merupakan perusahaan yang memiliki rekam jejak yang sangat baik di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, termasuk infrastruktur dan energi.

Darwan Siregar menyatakan bahwa perusahaan siap mendukung keinginan untuk go public dan segala persiapan terkait legalitas dan formalitas perusahaan akan segera disiapkan. Kesiapan sumber daya manusia dan hal-hal penunjang lainnya juga tetap menjadi perhatian perusahaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal PT Ganda Alam Makmur Perusahaan Industri Batubara Indonesia

  PT Ganda Alam Makmur adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2012 sebagai hasil dari kerjasama strategis antara Titan Infra Energy dan sebuah perusahaan terkemuka dari Korea. Dengan dukungan dari Titan Infra Energy Group , PT Ganda Alam Makmur telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri batubara di Indonesia. Titan Infra Energy sendiri telah berkecimpung di sektor ini sejak tahun 2005, menawarkan keahlian dalam bidang infrastruktur dan logistik energi. Wilayah Operasi dan Konsesi Tambang Terletak di Kabupaten Sangkulirang, Kalimantan Timur, PT Ganda Alam Makmur memiliki konsesi tambang seluas 10.000 hektar . Hingga kini, lebih dari 2.330 hektar lahan telah berhasil dibebaskan, memastikan keberlanjutan produksi batubara hingga dua dekade mendatang. Dengan eksplorasi yang telah mencakup lebih dari 60% area konsesi, perusahaan ini telah mengidentifikasi sumber daya batubara sebesar 539 juta ton sesuai standar JORC . Produksi dan Rencana Masa Depan...

Perhitungan Biaya Jasa Angkut Batubara Titan Infra Energy di Indonesia Terbaru

  Dalam industri pertambangan batubara, salah satu faktor krusial yang mempengaruhi profitabilitas adalah biaya angkut batubara . Perusahaan seperti Titan Infra Energy perlu mempertimbangkan berbagai komponen biaya dalam proses pengangkutan batubara, mulai dari lokasi penambangan hingga pelabuhan khusus. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang perhitungan biaya angkut batubara dan referensi yang digunakan dalam industri ini. Komponen Biaya Angkut Batubara Perhitungan biaya angkut batubara tidak hanya melibatkan biaya transportasi sederhana, tetapi juga mencakup beberapa komponen penting. Titan Infra Energy sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor ini harus mempertimbangkan beberapa faktor berikut: Biaya Handling di ROM Stockpile : Penanganan batubara di ROM stockpile menggunakan alat berat seperti buldozer. Alat berat ini digunakan untuk mengelola dan memindahkan batubara dari tempat penimbunan sementara sebelum diangkut ke fasilitas pengolahan. Biaya Pemuatan : Prose...

Analisis Biaya Transportasi Batubara di Indonesia oleh Titan Infra Energy

  Dalam industri pertambangan batubara, efisiensi biaya transportasi menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan operasional. Titan Infra Energy , sebagai salah satu perusahaan terdepan di sektor ini, menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan biaya transportasi batubara dari tambang hingga ke pengguna akhir. Artikel ini akan menjelaskan secara detail bagaimana perhitungan biaya transportasi dilakukan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi biaya tersebut. Komponen Utama dalam Perhitungan Biaya Transportasi Batubara Biaya transportasi batubara terdiri dari beberapa komponen penting yang harus diperhitungkan secara cermat. Titan Infra Energy memastikan setiap komponen ini dipertimbangkan untuk mengoptimalkan biaya keseluruhan. Beberapa komponen tersebut meliputi: Biaya Handling di Lokasi Penimbunan : Batubara yang ditambang diangkut ke ROM stockpile untuk penanganan awal. Penggunaan alat berat seperti buldozer untuk menumpuk dan mengelola batubara merupakan ba...