Langsung ke konten utama

Teknik Baru Pengolahan Limbah Pertambangan || Titan Infra Energy


Dikutip dari Titaninfra.com : PT Bara Anugrah Sejahtera (BAS) terus melakukan inovasi dalam pengelolaan air limbah penambangan.

Beberapa waktu lalu, anak usaha Titan Grup ini bersama PT Panca Sriwijaya Environment telah melakukan ujicoba pengolahan limbah tambang terbaru yang diberi nama “Teknologi Sumsel Berkelanjutan 1.

Aris Study Palimbunga selaku Kepala Teknik Tambang (KTT) BAS mengungkapkan, pada pengujian ini sudah mendapatkan hasil pengukuran air yang keluar dari pintu air kolam penampungan awal sebesar 5 milligram per liter kemudian dilanjutkan pada pintu air Kolam Pengendapan Lumpur (KPL) sebesar 10 milligram per .

Hasilnya? Aris mengklaim uji coba berhasil dengan sangat baik. “Hasilnya sangat bagus. Karena standar yang ditetapkan oleh pemerintah, sebesar 300 miligram per liter,” ungkapnya seperti yang dikutip, Kamis (21/7).

BAS sejatinya sudah melakukan uji coba ini sejak Maret silamudah kita lakukan pada awal bulan Maret 2022. Namun, kala itu, uji coba baru pada skala kecil dengan hasil ujicoba terbilang memuaskan.

Karena itu, uji coba selanjutnya pada skala lebih besar dengan memperbesar kolam penampungan berkapasitas 5.000 meter kubik, sebanyak dua kolam.

Menurut Mauliarosalina, Penanggung Jawab Operasi (PJO) Panca Sriwijaya Environment, teknologi pengolahan air limbah ini merupakan teknologi yang pertama kali diterapkan di Sumatera Selatan.

Dia menjelaskan, pada awalnya, tingkat “Total Suspended Solid (TSS)” yang dihasilkan dari sisa penambangan perusahaan sebesar 10.000 miligram.

Caranya, proses pengolahan air sisa penambangan yang berada di kolam penampungan kemudian dialirkan dengan pemberian campuran koagulan dan flokulan serta penetral keasaman.

Dengan campuran tiga bahan itu, air dan lumpur sisa penambangan akan menggumpal dan menghasilkan sisa air dengan kondisi baik dan ber- TSS rendah.

Selanjutnya, lumpur yang sudah terikat pada kolam penampungan pertama akan dipompakan ke kantung berukuran besar (dewatering bag) yang berfungsi memadatkan lumpur dan mengeluarkan sisa air yang telah disaring dari kantung tersebut.

Sementara lumpur yang terendap di kantung tersebut dapat digunakan sebagai media tanam setelah dilakukan pengendapan kurang lebih selama dua hingga tiga bulan.

Dengan keberhasilan uji coba ini Direktur BAS, Natal Lumban Toruan, menyampaikan harapannya, ke depan teknologi ini ini bisa menjadi solusi yang baik dan tepat dalam pengolahan air limbah menjadi air bersih.

Natal menambahkan, sejak BAS beroperasi telah melakukan pengolahan air limbah secara konvensional dan setelah menemukan metode ini mereka mengharapkan pengelolaan air limbah menjadi lebih baik dan lebih efektif sehingga meningkatkan produktivitas dan tentunya selalu mengikuti teta Kelola pengelolaan lingkungan yang lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal PT Ganda Alam Makmur Perusahaan Industri Batubara Indonesia

  PT Ganda Alam Makmur adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2012 sebagai hasil dari kerjasama strategis antara Titan Infra Energy dan sebuah perusahaan terkemuka dari Korea. Dengan dukungan dari Titan Infra Energy Group , PT Ganda Alam Makmur telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri batubara di Indonesia. Titan Infra Energy sendiri telah berkecimpung di sektor ini sejak tahun 2005, menawarkan keahlian dalam bidang infrastruktur dan logistik energi. Wilayah Operasi dan Konsesi Tambang Terletak di Kabupaten Sangkulirang, Kalimantan Timur, PT Ganda Alam Makmur memiliki konsesi tambang seluas 10.000 hektar . Hingga kini, lebih dari 2.330 hektar lahan telah berhasil dibebaskan, memastikan keberlanjutan produksi batubara hingga dua dekade mendatang. Dengan eksplorasi yang telah mencakup lebih dari 60% area konsesi, perusahaan ini telah mengidentifikasi sumber daya batubara sebesar 539 juta ton sesuai standar JORC . Produksi dan Rencana Masa Depan...

Perhitungan Biaya Jasa Angkut Batubara Titan Infra Energy di Indonesia Terbaru

  Dalam industri pertambangan batubara, salah satu faktor krusial yang mempengaruhi profitabilitas adalah biaya angkut batubara . Perusahaan seperti Titan Infra Energy perlu mempertimbangkan berbagai komponen biaya dalam proses pengangkutan batubara, mulai dari lokasi penambangan hingga pelabuhan khusus. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang perhitungan biaya angkut batubara dan referensi yang digunakan dalam industri ini. Komponen Biaya Angkut Batubara Perhitungan biaya angkut batubara tidak hanya melibatkan biaya transportasi sederhana, tetapi juga mencakup beberapa komponen penting. Titan Infra Energy sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor ini harus mempertimbangkan beberapa faktor berikut: Biaya Handling di ROM Stockpile : Penanganan batubara di ROM stockpile menggunakan alat berat seperti buldozer. Alat berat ini digunakan untuk mengelola dan memindahkan batubara dari tempat penimbunan sementara sebelum diangkut ke fasilitas pengolahan. Biaya Pemuatan : Prose...

Analisis Biaya Transportasi Batubara di Indonesia oleh Titan Infra Energy

  Dalam industri pertambangan batubara, efisiensi biaya transportasi menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan operasional. Titan Infra Energy , sebagai salah satu perusahaan terdepan di sektor ini, menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan biaya transportasi batubara dari tambang hingga ke pengguna akhir. Artikel ini akan menjelaskan secara detail bagaimana perhitungan biaya transportasi dilakukan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi biaya tersebut. Komponen Utama dalam Perhitungan Biaya Transportasi Batubara Biaya transportasi batubara terdiri dari beberapa komponen penting yang harus diperhitungkan secara cermat. Titan Infra Energy memastikan setiap komponen ini dipertimbangkan untuk mengoptimalkan biaya keseluruhan. Beberapa komponen tersebut meliputi: Biaya Handling di Lokasi Penimbunan : Batubara yang ditambang diangkut ke ROM stockpile untuk penanganan awal. Penggunaan alat berat seperti buldozer untuk menumpuk dan mengelola batubara merupakan ba...