Industri angkutan batu bara telah memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Di tengah persaingan yang semakin ketat, Titan Infra Energy Group telah muncul sebagai pemimpin yang mengambil langkah-langkah berani untuk meningkatkan efisiensi, pertumbuhan, dan tanggung jawab lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan Titan Group dalam mengoptimalkan industri angkutan batu bara dengan berbagai inovasi dan langkah strategis. Mengoptimalkan Angkutan Batu Bara: Penambahan Conveyor Belt Langkah pertama Titan Infra Energy Group dalam mengoptimalkan industri angkutan batu bara adalah dengan menambahkan fasilitas conveyor belt (ban berjalan) di pelabuhan perusahaan di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan. Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bisnis ini, Titan Group mengumumkan penambahan panjang conveyor belt sekitar 900 meter. Dengan tambahan ini, panjang total conveyor belt yang dimiliki Titan Group mencapai 2.050 me
Titan Infra Energy dikenal sebagai perusahaan tambang sejak 2004, kala itu Titan Energy berhasil memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Jambi. Dua tahun berselang, perusahaan tambang tersebut melebarkan usahanya dengan mendirikan perusahaan kontraktor pertambangan, Manggala Usaha Manunggal. Pada tahun yang sama, perusahaan berhasil menjalin kontrak jangka panjang dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memasok batu bara selama 20 tahun, terhitung sejak 2012. titaninfra.com